Pagi ini aku sempatkan untuk mengisi blogku yang sudah lama tak ku tengok.
Sekarang aku sudah berani untuk memilih benar-benar pilihan hidupku, dari semua kesalahan-kesalahan yang pernah ku perbuat akupun menyadari bahwa diriku telah mengambil jalan yang salah dan terlalu jauh dari jalan yang benar.
Aku ingin hidup normal seperti orang lain dengan prinsip hidupku sendiri.
Aku sadar, kesalahan yang ku perbuat tak begitu saja hilang dari pikiran jernihku.
Sampai kapanpun tak bisa kulupakan tapi itu menjadi sebuah pengingatku dalam menjalani kehidupannku ini.
Kapok? iya kapok kesekian kalinya, aku tak mau lagi. Aku ingin meninggalkan dunia gelapku. Berharap Jalanku sekarang mulai terang dan akan menjadi terang.
Impianku, aku ingin satu yaitu dekat mamaku.
Keinginanku sudah tercapai selama 2 tahun ini, aku sudah puas menggapai semua keinginanku jauh dari orang tua.
Ternyata tidaklah enak rasanya jauh dari orangtua, itu hanya keegoisan dari seorang anak yang mencari kebebasan hidup.
Sekarang aku sudah tahu bahwa mempunyai kebebasan hidup itu tidaklah mengenakan dan membahagiakan diri sendiri.
Hidup pun serasa tak punya tujuan, bebas kesana kemari tanpa arah.
Ayah, mama maafkan neng yang sudah tak peduli terhadap kalian.
Ternyata hidup bebas itu bukan tujuan utamaku, aku hanya terjerumus ke jalan yang salah.
Tapi untung tak terlarut dalam,
Ayah, mama neng pengen deket kalian dari mulai sekarang ini.
Aku ingin mendapatkan kebahagiaan lahir dan batin.
Ternyata dekatmu mah, neng merasa aman dan damai hati ini.
Aku tak menyesal membuat keputusan seperti ini.
Jujur aku sakit hati dengan perkataanmu, bukan masalah perasaan tapi ini harga diri.
Mungkin aku bisa memaafkan jika masalah perasaan, tapi ini beda.
Tadinya aku takut tidak bisa hidup tanpa lelaki, takut bete lah, kesepian lah ini itu lah.
Tapi apalah daya diriku harus berani, jangan bergantung pada seseorang yang tidak pasti yang tak bisa membuatku yakin.
Pada saatnya aku ingin seseorang yang bisa bertanggung jawab terhadapku dan anakku kelak juga pasti untuk masa depanku kelak nanti.
Aku terima segalanya, ini ujian-Mu yang menguatkan aku.
Terima Kasih Tuhan engkau telah memberi jalan yang begitu indah saat ini.
Semoga bisa membahagiakan orang yang pantas aku bahagiakan.
Sekarang aku sudah berani untuk memilih benar-benar pilihan hidupku, dari semua kesalahan-kesalahan yang pernah ku perbuat akupun menyadari bahwa diriku telah mengambil jalan yang salah dan terlalu jauh dari jalan yang benar.
Aku ingin hidup normal seperti orang lain dengan prinsip hidupku sendiri.
Aku sadar, kesalahan yang ku perbuat tak begitu saja hilang dari pikiran jernihku.
Sampai kapanpun tak bisa kulupakan tapi itu menjadi sebuah pengingatku dalam menjalani kehidupannku ini.
Kapok? iya kapok kesekian kalinya, aku tak mau lagi. Aku ingin meninggalkan dunia gelapku. Berharap Jalanku sekarang mulai terang dan akan menjadi terang.
Impianku, aku ingin satu yaitu dekat mamaku.
Keinginanku sudah tercapai selama 2 tahun ini, aku sudah puas menggapai semua keinginanku jauh dari orang tua.
Ternyata tidaklah enak rasanya jauh dari orangtua, itu hanya keegoisan dari seorang anak yang mencari kebebasan hidup.
Sekarang aku sudah tahu bahwa mempunyai kebebasan hidup itu tidaklah mengenakan dan membahagiakan diri sendiri.
Hidup pun serasa tak punya tujuan, bebas kesana kemari tanpa arah.
Ayah, mama maafkan neng yang sudah tak peduli terhadap kalian.
Ternyata hidup bebas itu bukan tujuan utamaku, aku hanya terjerumus ke jalan yang salah.
Tapi untung tak terlarut dalam,
Ayah, mama neng pengen deket kalian dari mulai sekarang ini.
Aku ingin mendapatkan kebahagiaan lahir dan batin.
Ternyata dekatmu mah, neng merasa aman dan damai hati ini.
Aku tak menyesal membuat keputusan seperti ini.
Jujur aku sakit hati dengan perkataanmu, bukan masalah perasaan tapi ini harga diri.
Mungkin aku bisa memaafkan jika masalah perasaan, tapi ini beda.
Tadinya aku takut tidak bisa hidup tanpa lelaki, takut bete lah, kesepian lah ini itu lah.
Tapi apalah daya diriku harus berani, jangan bergantung pada seseorang yang tidak pasti yang tak bisa membuatku yakin.
Pada saatnya aku ingin seseorang yang bisa bertanggung jawab terhadapku dan anakku kelak juga pasti untuk masa depanku kelak nanti.
Aku terima segalanya, ini ujian-Mu yang menguatkan aku.
Terima Kasih Tuhan engkau telah memberi jalan yang begitu indah saat ini.
Semoga bisa membahagiakan orang yang pantas aku bahagiakan.