The
Conjuring bercerita tentang Ed Warren (Patrick Wilson) dan
Lorraine Warren (Vera Farmiga) sepasang suami istri yang berprofesi sebagai
paranormal terkenal berjuluk The Warrens. Suatu ketika, mereka berdua didatangi
oleh sebuah keluarga yang meminta bantuan karena rumah yang mereka tempati, ada
'sosok' lain yang menghuninya.
Mereka
memutuskan untuk melakukan penyelidikan di rumah keluarga tersebut yang berada
di pedesaan Rhode Island. Pasangan 'pemburu hantu' ini kali ini harus menangani
salah satu kasus tersulit sepanjang karir mereka sebagai pengusir hantu.
Rumah
tersebut saat ini ditempati oleh pasangan Ron Livington dan Lili Taylor bersama
anak mereka yang mulai merasakan kejanggalan sejak menempati rumah tersebut.
Film
The Conjuring :
- Sutradara : James Wan
- Produser : Peter Safran, Tony DeRosa-Grund
- Penulis Naskah : Chad Hayes, Carey Hayes
- Pemain : Patrick Wilson, Vera Farmiga, Mackenzie Foy, Joey King, Lilli Taylor, Ron Livingston, Hayley McFarland, Shanley Caswell, Shannon Kook, Steve Coulter
- Genre : Horor, Thriller
- Tanggal Rilis Perdana : 19 Juli 2013 (USA)
- Studio : Warner Bros. Pictures
For me , picked up the
story with the 1970 horror , The Conjuring like Wan love letter to the classic
horror films of the era such as The Exorcist ( 1973) . Look and feel of the
film feels the same . The Conjuring like Super 8 ( 2011) belongs to J.J. Abrams
on science fiction films and friendship the boys of the 1970s and early 1980s .
(read the reviews of Super 8 as a tribute to 1970s Hollywood films here . )
Moreover, The Conjuring and The Exorcist had a similar theme : about exorcism .
The Conjuring removed from the true story of a ghost eviction practices that do
couples Ed and Lorraine Warren ( played by Vera Farmiga and Patrick wilson ) .
In this film , the pair
did expulsion ghost heaviest they've ever experienced , new old house dtinggali
Perron family . Because lifted from a true story , The Conjuring can not play
around with a twist ending ( a surprise at the end ) like Insidious or post
credit scene like many Hollywood movies these days . The Conjuring ending happy
endings , expelled demons . Goodness win against the evil religion . Cast out
demons by bringing religion also it was already getting comfortable with us
through the horror movies of the 1970s and 1980s . In our horror movie , there
is usually a cleric or religious scholars who recite the verses of the holy
spirits and awaken curiosity to no longer have resentment . In The Conjuring
practice exorcisms performed in the Catholic tradition .
The Hunger Games 2
(Catching Fire)
----------------------------------------------
Film ini merupakan
kelanjutan dari film berjudul The Hunger Games yang dirilis pada tahun 2012.
Cerita diambil dari novel kedua dengan judul yang sama karya pengarang
kelahiran Amerika, Suzzane Collins yang dirilis pada tahun 2009. Masih
dibintangi oleh pemeran yang sama yaitu Jennifer Lawrence sebagai Katniss
Everdeen dan Josh Hutcherson sebagai Peeta Mellark. Film ini mampu meraih
penghasilan di seluruh dunia sampai 6 Desember 2013 sebesar 673 juta dollar
alias 7,4 triliun rupiah. Di Amerika pada bulan November menduduki peringkat
pertama box office.
Setelah memenangkan
pertandingan hunger games ke-74 maka Katniss dan Peeta mengikuti tour pemenang.
Perjalanan tour ini dilakukan dari distrik 1 sampai distrik 12 dengan
memberikan pidato yang sudah direncanakan oleh Presiden Snow (Donald
Sutherland). Pada pidato pertamanya mereka berdua sempat membangkang dengan
berpidato secara spontan tidak sesuai teks yang dipersiapkan namun dampaknya
cukup membuat mereka tertekan.
Katniss sering mengalami
mimpi buruk teringat dengan pembunuhan yang dilakukannya untuk menjadi seorang
pemenang padahal hati nuraninya menolak itu semua. Terlebih lagi Presiden Snow
mengancamnya atas keselamatan dirinya dan keluarganya serta kekasihnya, Gale.
Presiden Snow menginginkan Katniss dan Peeta menjadi contoh model bagi semua
distrik agar tunduk kepada negara Capitol yang dipimpinnya. Sekaligus ingin
menunjukkan bahwa mereka berdua adalah pro dengan negara Capitol. Bahkan dia
menginginkan kemesraan mereka berdua ditunjukkan kepada seluruh penduduk.
Sehingga mau tidak mau mereka berakting sebagai pasangan kekasih dan bahkan
melakukan pertunangan.
Rupa-rupanya kemenangan
Katniss dan Peeta memberi inspirasi bagi penduduk setiap distrik untuk
melakukan pemberontakan terhadap Capitol, suatu hal yang dikuatirkan oleh
Presiden Snow. Untuk itu dia bekerja sama dengan Heavensbee (Philip Seymour
Hoffman) yang merupakan pembuat permainan Hunger Games untuk membunuh Katniss
dan Peeta melalui permainan game yang bernama Quarter Quell yang merupakan
pertandingan Hunger Games ke-75. Quarter Quell merupakan pertandingan setiap 25
tahun sekali dimana pesertanya diambil dari pemenang-pemenang sebelumnya. Hal
ini yang membuat mereka tersadar bahwa kemenangan yang diraih melalui Hunger
Games ke-74 bukanlah berarti hidup akan enak dan aman serta nyaman. Melainkan
penderitaan yang tidak ada akhirnya.
Haymitch (Woody
Harrelson) kembali menjadi mentor yang membantu mereka berdua dalam mengatur
strategi ditambah juga Cinna (Lenny Kravitz) yang membuat design pakaiannya.
Sebenarnya yang terpilih menjadi peserta dari distrik 12 adalah Katniss dan
Haymitch tetapi Peeta menggantikannya. Pertandingan dimulai dengan 12 pasang
peserta dari 12 distrik dengan keahliannya masing-masing.
Katniss dan Peeta
berkolaborasi dengan Finnick dan Mags juga Beetee dan Johanna melawan musuh-musuhnya.
Namun diperparah dengan kondisi alam itu sendiri. Tidak ada air bersih sehingga
mengalami dehidrasi. Serangan monyet liar yang buas. Munculnya kabut yang
beracun dan bila kena kulit akan melepuh. Banjir bandang yang
memporak-porandakan hutan.
Beetee mempunyai rencana
yaitu memasang kawat di pohon yang sering terkena petir sampai ke pantai
sehingga pada saat petir menyambar pohon maka semua orang yang berdiri ditanah
akan terkena strom petir. Disaat itu tim kolaborasi mengamankan diri dengan
naik pohon. Disepakati bahwa Katniss dan Johanna memasang kawat menuju pantai,
sedangkan Peeta dan Finnick melindungi Beetee yang memasang kawat di pohon.
Katniss sempat kuatir dan curiga jangan-jangan hal ini hanya tipu muslihat saja
untuk saling membunuh. Sayangnya pada saat Katniss dan Johanna mengulur kawat
menuju pantai tiba-tiba datang lawan yang memutus kawat tersebut. Dan yang tak
diduga lagi ternyata Johanna menghianati dengan memukul dan melukai Katniss.
Dengan luka-lukanya dia berusaha mencari Peeta dengan kembali ke tempat awal.
Sayangnya Peeta sudah
tidak ada dan Beetee tidak terlihat, yang diketemukan hanya Finnick. Katniss
siap-siap memanahnya karena menganggapnya sebagai pengkhianat. Finnick
mengatakan bahwa ingatlah akan musuh yang sebenarnya. Katnisspun tersadar bahwa
ucapan itu adalah kalimat yang sama yang diucapkan oleh Haymitch yang berarti
Finnick adalah seorang kawan. Disaat yang sama petir sudah menandakan akan
menyambar pohon. Dengan cepat Katniss memutuskan untuk menyambung kawat dengan
anak panahnya dan membidiknya kearah angkasa yang merupakan kubah buatan.
Akhirnya petirpun menyambar pohon dan melalui kawat mengalir listrik ke kubah
buatan sehingga merusak dan meledakkan kubah sekaligus membuat sistim di
Capitol rusak. Presiden Snow tidak bisa melihat tayangan tv karena sistim dan
kamera-kamera tidak berfungsi.
Katniss terbangun dari
pingsannya dan melihat Haymitch, Finnick dan Heavensbee sedang berunding.
Katniss marah kepada Haymitch yang dikira pengkhianat. Haymitch berusaha menjelaskannya
bahwa semua ini dilakukan demi Katniss yang merupakan seorang tetapi dia tetap
emosi sehingga harus dibius untuk menenangkannya. Dan ternyata ada Gale juga
disana yang menceritakan bahwa Katniss dianggap tewas dalam permainan Quarter
Quell. Setelah itu terjadi pemberontakan pada distrik-distrik yang ada termasuk
distrik 12 tempat asal Katniss. Distrik 12 telah dihancurkan oleh Capitol dan
untungnya Gale, ibu dan adik Katniss bisa diselamatkan.
Film ini terlalu banyak
ngobrolnya terutama di awal hingga pertengahan film sehingga sedikit
membosankan. Emosi dan greget setiap karakter kurang dibangun dengan maksimal
padahal potensi cerita untuk itu ada. Karakter dan latar belakang peserta
Quarter Quell kurang dijelaskan secara lengkap. Adegan pemberontakan tidak
ditampilkan banyak sehingga kurang mendukung keterkaitan pemberontakan dengan
sosok Katniss yang menginspirasinya. Adegan action dan perkelahian hanya
ditampilkan sedikit sekali bahkan terkesan dipersingkat karena penonton tidak
tahu kematiannya. Keterlibatan Heavensbee sebagai tangan kanan Presiden Snow
yang membenci Katniss namun tiba-tiba menjadi pendukung Katniss, tidak
dijelaskan sehingga cukup membingungkan bagi yang belum membaca novelnya.
Poster yang ada mirip dengan seri pertama seharusnya bisa dibuat gambar yang
lain yang lebih menarik.
Kelebihan film ini
dibanding dengan film pertamanya adalah tidak menggunakan pengambilan gambar
dengan sistem hand carry camera sehingga gambar tidak bergoyang. Mata terasa
nyaman dan enak menontonnya terlebih dengan durasi hampir 2,5 jam.
Jennifer Lawrence dan
Josh Hutcherson bermain lebih baik dari seri pertamanya namun tidak dalam
kategori istimewa. Yang mencuri perhatian justru peran Elizabeth Banks sebagai
Effie dan Sam Claflin sebagai Finnick yang bermain cukup baik.
Kostum dan tata rias
yang dipakai para pemainnya masih menarik dan bagus. Dengan sentuhan spesial
efek membuatnya makin glamour dan indah. Spesial efeknya sendiri sebenarnya
sudah pernah ditampilkan dalam film lain misalnya konsep kubah yang mirip dalam
film Cabin in the Wood.
Film ini masih
bersambung lagi sesuai bukunya yang memiliki tiga seri dan buku terakhirnya
berjudul Mockingjay. Penulis menebak bahwa buku ketiganya yang merupakan final
dari trilogy ini akan dipecah menjadi dua bagian seperti film Harry Potter dan
Twilight. Faktor ekonomi untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya menjadi
pendorong dibuatnya dua film lagi.The Hunger Games 2 (Catching Fire)
Film ini merupakan kelanjutan
dari film berjudul The Hunger Games yang dirilis pada tahun 2012. Cerita
diambil dari novel kedua dengan judul yang sama karya pengarang kelahiran
Amerika, Suzzane Collins yang dirilis pada tahun 2009. Masih dibintangi oleh
pemeran yang sama yaitu Jennifer Lawrence sebagai Katniss Everdeen dan Josh
Hutcherson sebagai Peeta Mellark. Film ini mampu meraih penghasilan di seluruh
dunia sampai 6 Desember 2013 sebesar 673 juta dollar alias 7,4 triliun rupiah.
Di Amerika pada bulan November menduduki peringkat pertama box office.
Setelah memenangkan
pertandingan hunger games ke-74 maka Katniss dan Peeta mengikuti tour pemenang.
Perjalanan tour ini dilakukan dari distrik 1 sampai distrik 12 dengan
memberikan pidato yang sudah direncanakan oleh Presiden Snow (Donald
Sutherland). Pada pidato pertamanya mereka berdua sempat membangkang dengan
berpidato secara spontan tidak sesuai teks yang dipersiapkan namun dampaknya
cukup membuat mereka tertekan.
Katniss sering mengalami
mimpi buruk teringat dengan pembunuhan yang dilakukannya untuk menjadi seorang
pemenang padahal hati nuraninya menolak itu semua. Terlebih lagi Presiden Snow
mengancamnya atas keselamatan dirinya dan keluarganya serta kekasihnya, Gale.
Presiden Snow menginginkan Katniss dan Peeta menjadi contoh model bagi semua
distrik agar tunduk kepada negara Capitol yang dipimpinnya. Sekaligus ingin
menunjukkan bahwa mereka berdua adalah pro dengan negara Capitol. Bahkan dia
menginginkan kemesraan mereka berdua ditunjukkan kepada seluruh penduduk. Sehingga
mau tidak mau mereka berakting sebagai pasangan kekasih dan bahkan melakukan
pertunangan.
Rupa-rupanya kemenangan
Katniss dan Peeta memberi inspirasi bagi penduduk setiap distrik untuk
melakukan pemberontakan terhadap Capitol, suatu hal yang dikuatirkan oleh
Presiden Snow. Untuk itu dia bekerja sama dengan Heavensbee (Philip Seymour
Hoffman) yang merupakan pembuat permainan Hunger Games untuk membunuh Katniss
dan Peeta melalui permainan game yang bernama Quarter Quell yang merupakan
pertandingan Hunger Games ke-75. Quarter Quell merupakan pertandingan setiap 25
tahun sekali dimana pesertanya diambil dari pemenang-pemenang sebelumnya. Hal
ini yang membuat mereka tersadar bahwa kemenangan yang diraih melalui Hunger
Games ke-74 bukanlah berarti hidup akan enak dan aman serta nyaman. Melainkan
penderitaan yang tidak ada akhirnya.
Haymitch (Woody
Harrelson) kembali menjadi mentor yang membantu mereka berdua dalam mengatur
strategi ditambah juga Cinna (Lenny Kravitz) yang membuat design pakaiannya.
Sebenarnya yang terpilih menjadi peserta dari distrik 12 adalah Katniss dan
Haymitch tetapi Peeta menggantikannya. Pertandingan dimulai dengan 12 pasang
peserta dari 12 distrik dengan keahliannya masing-masing.
Katniss dan Peeta
berkolaborasi dengan Finnick dan Mags juga Beetee dan Johanna melawan
musuh-musuhnya. Namun diperparah dengan kondisi alam itu sendiri. Tidak ada air
bersih sehingga mengalami dehidrasi. Serangan monyet liar yang buas. Munculnya
kabut yang beracun dan bila kena kulit akan melepuh. Banjir bandang yang
memporak-porandakan hutan.
Beetee mempunyai rencana
yaitu memasang kawat di pohon yang sering terkena petir sampai ke pantai
sehingga pada saat petir menyambar pohon maka semua orang yang berdiri ditanah
akan terkena strom petir. Disaat itu tim kolaborasi mengamankan diri dengan
naik pohon. Disepakati bahwa Katniss dan Johanna memasang kawat menuju pantai,
sedangkan Peeta dan Finnick melindungi Beetee yang memasang kawat di pohon.
Katniss sempat kuatir dan curiga jangan-jangan hal ini hanya tipu muslihat saja
untuk saling membunuh. Sayangnya pada saat Katniss dan Johanna mengulur kawat
menuju pantai tiba-tiba datang lawan yang memutus kawat tersebut. Dan yang tak
diduga lagi ternyata Johanna menghianati dengan memukul dan melukai Katniss.
Dengan luka-lukanya dia berusaha mencari Peeta dengan kembali ke tempat awal.
Sayangnya Peeta sudah
tidak ada dan Beetee tidak terlihat, yang diketemukan hanya Finnick. Katniss
siap-siap memanahnya karena menganggapnya sebagai pengkhianat. Finnick
mengatakan bahwa ingatlah akan musuh yang sebenarnya. Katnisspun tersadar bahwa
ucapan itu adalah kalimat yang sama yang diucapkan oleh Haymitch yang berarti
Finnick adalah seorang kawan. Disaat yang sama petir sudah menandakan akan
menyambar pohon. Dengan cepat Katniss memutuskan untuk menyambung kawat dengan
anak panahnya dan membidiknya kearah angkasa yang merupakan kubah buatan.
Akhirnya petirpun menyambar pohon dan melalui kawat mengalir listrik ke kubah
buatan sehingga merusak dan meledakkan kubah sekaligus membuat sistim di
Capitol rusak. Presiden Snow tidak bisa melihat tayangan tv karena sistim dan
kamera-kamera tidak berfungsi.
Katniss terbangun dari
pingsannya dan melihat Haymitch, Finnick dan Heavensbee sedang berunding.
Katniss marah kepada Haymitch yang dikira pengkhianat. Haymitch berusaha
menjelaskannya bahwa semua ini dilakukan demi Katniss yang merupakan seorang
tetapi dia tetap emosi sehingga harus dibius untuk menenangkannya. Dan ternyata
ada Gale juga disana yang menceritakan bahwa Katniss dianggap tewas dalam
permainan Quarter Quell. Setelah itu terjadi pemberontakan pada distrik-distrik
yang ada termasuk distrik 12 tempat asal Katniss. Distrik 12 telah dihancurkan
oleh Capitol dan untungnya Gale, ibu dan adik Katniss bisa diselamatkan.
Menurut saya, Film ini
terlalu banyak ngobrolnya terutama di awal hingga pertengahan film sehingga
sedikit membosankan. Emosi dan greget setiap karakter kurang dibangun dengan
maksimal padahal potensi cerita untuk itu ada. Karakter dan latar belakang
peserta Quarter Quell kurang dijelaskan secara lengkap. Adegan pemberontakan
tidak ditampilkan banyak sehingga kurang mendukung keterkaitan pemberontakan
dengan sosok Katniss yang menginspirasinya. Adegan action dan perkelahian hanya
ditampilkan sedikit sekali bahkan terkesan dipersingkat karena penonton tidak
tahu kematiannya. Keterlibatan Heavensbee sebagai tangan kanan Presiden Snow
yang membenci Katniss namun tiba-tiba menjadi pendukung Katniss, tidak
dijelaskan sehingga cukup membingungkan bagi yang belum membaca novelnya.
Poster yang ada mirip dengan seri pertama seharusnya bisa dibuat gambar yang
lain yang lebih menarik.
Kelebihan film ini
dibanding dengan film pertamanya adalah tidak menggunakan pengambilan gambar
dengan sistem hand carry camera sehingga gambar tidak bergoyang. Mata terasa
nyaman dan enak menontonnya terlebih dengan durasi hampir 2,5 jam.
Jennifer Lawrence dan
Josh Hutcherson bermain lebih baik dari seri pertamanya namun tidak dalam
kategori istimewa. Yang mencuri perhatian justru peran Elizabeth Banks sebagai
Effie dan Sam Claflin sebagai Finnick yang bermain cukup baik.
Kostum dan tata rias
yang dipakai para pemainnya masih menarik dan bagus. Dengan sentuhan spesial
efek membuatnya makin glamour dan indah. Spesial efeknya sendiri sebenarnya
sudah pernah ditampilkan dalam film lain misalnya konsep kubah yang mirip dalam
film Cabin in the Wood.
Film ini masih
bersambung lagi sesuai bukunya yang memiliki tiga seri dan buku terakhirnya
berjudul Mockingjay. Penulis menebak bahwa buku ketiganya yang merupakan final
dari trilogy ini akan dipecah menjadi dua bagian seperti film Harry Potter dan
Twilight. Faktor ekonomi untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya menjadi
pendorong dibuatnya dua film lagi.