Senin, 03 Maret 2014

LAPORAN PRAKTIKUM SEL TUMBUHAN

Tujuan
Mengamati struktur sel-sel epidermis pada bawang merah.
Alat dan Bahan
Mikroskop
Kaca preparat
Kaca penutup
Jarum
Tisu
Pinset
Pipet tetes
Bawang merah
Yodium/betadine
Cara Kerja
Kupas lapisan epidermis yaitu siung dari bawang merah menggunakan pisau dan pinset! Cara yang gampang lihat gambar! Potonglah sebagian kecil bawang merah, kemudiah patahkan. Lepaskan lapisan epidermis yang tersisa.
Letakkan di atas kaca preparat, beri setetes air, tutup dengan kaca penutup. Gunakan jarum bedah untuk menghilangkan gelembung udara pada preparat!
Amatilah sel epidermis dengan mikroskop.
Beri setetes larutan yodium untuk mewarnai sel dengan menggunakan teknik pengairan. (teteskan sedikit yodium pada bagian tepi kaca penutup, lalu buang kelebihannya dengan tisu)
Gambar dan beri warna bagian–bagian sel seperti dinding sel, membran sel, sitoplasma, nukleus, dan vakuola sel!
Diskusi
Bagaimanakah bentuk dan warna sel epidermis bawang merah yang sedang kalian amati?
Organel apa saja yang dapat diamati pada sel epidermis bawang merah dalam pengamatan ini?
Hasil pengamatan
Bergantung pada cara kerja, kualitas dan kondisi mikroskop, serta teknik pewarnaannya, hasil pengamatan sel-sel epidermis bawang merah kira-kira seperti screenshot di bawah ini.
Pewarnaan epidermis bawang merah menggunakan yodium pada perbesaran 100x. Tampak bulatan kecil di tengah sel adalah inti sel. Organel lain di dalam sel tidak tampak dengan perbesaran ini, atau hanya dengan pewarnaan yodium.
Pewarnaan epidermis bawang merah menggunakan metilen blue pada perbesaran 400x. Tampak bulatan kecil di tengah sel adalah inti sel. Organel lain di dalam sel yang masih mungkin tampak adalah vakuola. Organel sel lain tidak tampak hanya dengan pewarnaan ini.
Epidermis bawang merah tanpa pewarnaan pada perbesaran 100x. Organel sel dan inti tidak tampak tanpa pewarnaan.
Pewarnaan epidermis bawang merah menggunakan metilen blue pada perbesaran 450x. Tampak bulatan kecil di tengah sel adalah inti sel. Organel lain yang masih mungkin tampak adalah vakuola.

Tujuan Penelitian
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase
Dasar Teori
Fungsi enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Bila tidak segera diuraikan, senyawa ini akan bersifat toksik dan dapat merusak sel.
Alat dan Bahan
·         Tabung reaksi + rak
·         Pipet tetes
·         Pembakar spiritus
·         mortar
·         Kaki tiga dan kaca
·         Lidi dan korek api
·         es batu
·         Ekstrak hati (enzim katalase)
·         Hidrogen Peroksida (H2O2)
·         HCl
·         NaOH
Cara Kerja
Haluskan hati dengan mortar lalu tambahkan sedikit air
Mengambil ekstrak hati dan tuangkan ke dalam tabung reaksi.
Teteskan larutan H2O2 dan secepatnya tutuplah ujung tabung reaksi dengan menggunakan ibu jari, sambil mengocoknya dengan pelan.
Amatilah dan catat apa yang terjadi.
Siapkan sebuah lidi yang membara, lepaskan ibu jari dan secepatnya masukkan lidi yang membara ke dalam tabung reaksi.
Amatilah dan catat apa yang terjadi.
Lakukan langkah 1 – 6 masing-masing dengan:
penambahan HCL
penambahan NaOH
memanaskan ekstrak hati lebih dulu sebelum ditambah H2O2
menambahkan es batu lebih dulu sebelum ditambah H2O2
Catat hasil pengamatanmu dalam bentuk tabel
Hasil Pengamatan
Misalnya hasil pengamatan kamu seperti ini

Berdasar tabel pengamatan di atas dapat ditarik beberapa konsep sebagai berikut:

Gelembung yang muncul adalah gelembung oksigen, berdasarkan reaksi
2H2O2 -----> 2H2O + O2 dengan bantuan enzim katalase
Gelembung oksigen ini banyak dihasilkan jika dalam percobaan menggunakan ekstrak hati, artinya sel-sel hati banyak mengandung enzim katalase karena hati bertanggungjawab utama terhadap proses detoksifikasi (menetralkan racun). Percobaan lain dengan membandingkan ekstrak bahan lain misalnya kentang, wortel, atau jantung juga menghasilkan gelembung berarti bahan-bahan tersebut juga mengandung enzim katalase. Tetapi kadar tertinggi tetap ekstrak hati.
Pada perlakuan lain dengan penambahan NaOH, HCl, dipanaskan, dan diberi es batu, ternyata jumlah gelembung sangat berkurang. Ini sesuai dengan sifat kerja enzim, bahwa enzim bekerja pada pH tertentu dan bekerja pada suhu tertentu.

Perlakuan normal (kontrol) menghasilkan banyak gelembung, berarti enzim katalase bekerja pada suhu normal dalam suasana netral.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Pengikut

Kesehatan